Cara Menentukan Tanggal Kedaluwarsa Produk Konsumsi

metode menentukan tanggal kadaluarsa produk

Produk konsumsi seperti makanan, minuman, atau obat-obatan memiliki masa simpan atau waktu kadaluarsa yang harus dipatuhi oleh setiap produsen atau perusahaan pangan. Tanggal Kedaluwarsa atau yang biasa dikenal dengan kata kadaluarsa adalah hal penting yang mesti dicantumkan dan dihitung dengan jujur dan tepat oleh setiap produsen agar produk tidak mengalami masalah saat digunakan.

Jika konsumen mengonsumsi produk kedaluwarsa, dikhawatirkan akan terjadi beberapa masalah seperti gangguan pada pencernaan. Beberapa produk seperti seperti obat-obatan juga dikhawatirkan akan menghasilkan efek yang lebih mengerikan pada penggunanya. 

Bagaimana Cara Produsen Mengetahui Tanggal Kedaluwarsa?

Pada pembahasan sebelumnya, kami telah mengulas mengenai expired date dan best before pada produk konsumsi. Pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang metode atau cara mengukur masa kedaluwarsa produk itu sendiri.

Dalam industri produk, sebuah perusahaan menentukan tanggal kedaluwarsa menggunakan alat uji coba khusus. Seorang produsen produk perlu melakukan serangkaian uji coba berdasarkan beberapa metode yang sudah banyak dipakai oleh industri pangan tersebut. Namun, metode ini pun tidak bisa dijadikan acuan utama mengingat performa produk juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor tambahan seperti suhu atau kelembaban udara saat produk disimpan.

Jika produk konsumsi tersebut terpapar sinar matahari langsung atau disimpan di ruangan dengan suhu udara atau kelembapan yang tidak sesuai, maka ketahanan produk usia ketahanan produk akan menjadi lebih pendek dibanding yang sudah diperhitungkan.

Metode Perhitungan Tanggal Kedaluwarsa Produk

Terdapat beberapa cara untuk menentukan tanggal kedauwarsa produk. Berikut beberapa metode yang paling banyak digunakan : 

1. Metode Pendugaan Umur Penyimpanan Arrhenius

Metode ini biasanya digunakan untuk menghitung ketahanan produk berdasarkan dugaan umur simpan produk makanan dan minuman yang mudah rusak karena reaksi kimia, seperti oksidasi lemak, denaturasi protein, dan lain-lain. Cara perhitungan yang dikenal dengan nama lain teknik ASLT ini mengukur usia berdasarkan kecepatan reaksi kimia akan terjadi akibat suhu yang lebih tinggi dan mengakibatkan kualitas produk menurun.

Beberapa produk yang menggunakan metode ini diantaranya produk seperti susu UHT, mie instan, makanan yang mengandung lemak & protein tinggi.

2. Metode Dugaan Umur Simpan Berdasarkan Kadar Air Kritis

Metode ini mengukur waktu kedaluwarsa berdasarkan kemampuan penyerapan air oleh produk selama penyimpanan. Biasanya produk yang dimaksud adalah produk kering sejenis keripik, permen, snack, ataupun makanan ringan sejenis. 

Cara Mengetahui Kualitas Produk

Hingga kini, masih belum ditemukan metode paling akurat untuk mengetahui kualitas produk secara kasat mata. Namun anda dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut untuk dijadikan pertimbangan : 

1. Perhatikan Label tanggal Expired yang semakin  mendekati Kedaluwarsa

Metode paling mudah yang dapat dilakukan adalah menghitung apakah produk konsumsi anda sudah mendekati masa kedaluwarsa. Jika produk anda memiliki daya tahan yang cukup lama, disarankan untuk tidak mengonsumsi produk anda jika sudah memasuki 1 bulan menjelang tanggal expired pada label produk.

2. Memerhatikan Kualitas Kemasan

Cara ini memang tidak bisa dijadikan tolok ukur utama dalam mengukur performa produk. Namun baiknya anda tidak mengkonsumsi produk anda jika terdapat kerusakan pada kemasan yang berpotensi mengakibatkan udara luar masuk saat produk dikemas.

Cara seperti ini sangat direkomendasikan karena sudah pasti produk yang banyak terkena oksidasi dari luar akan menurun performanya sehingga tidak disarankan untuk tetap dikonsumsi.

Scroll to Top