Kemasan Rigid : Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya Dengan Kemasan Fleksibel

rigid packaging

Terdapat 2 jenis kemasan yang cukup terkenal dan paling banyak digunakan terutama di Indonesia. Kemasan yang paling banyak digunakan yaitu kemasan fleksibel atau flexible packaging, serta kemasan rigid.

Kemasan rigid sendiri sendiri memegang penggunaan kemasan yang cukup besar setelah kemasan fleksibel atau flexible packaging.

Pada artikel kali ini, kami akan mengulas secara lengkap mengenai kemasan rigid, contoh kemasan rigid, serta perbandingannya dengan kemasan fleksibel. Simak selengkapnya

Apa Itu Kemasan Rigid ?

Sesuai namanya, kemasan rigid atau dapat dikatakan sebagai kemasan kaku adalah jenis kemasan yang terbuat dari bahan yang tebal dan cukup kokoh. Ciri-ciri dari kemasan ini adalah memiliki volume dan tidak mudah berubah bentuk sepenuhnya saat kemasan ditekan.

Fungsi dari kemasan jenis ini yaitu memberikan perlindungan terbaik dengan packaging yang kokoh dan tidak mudah rusak.

Contoh Kemasan Rigid

kemasan rigid

Untuk dapat menemukan jenis kemasan ini, anda dapat dapat melihat langsung dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh kemasan rigid seperti :

  1. Kemasan kaleng, seperti kaleng susu ataupun minuman kaleng.
  2. Kemasan botol plastik, contohnya kemasan air mineral yang biasa kita temukan di warung terdekat. Selain itu, kita bisa menemukan beberapa contoh lainnya pada packaging skincare atau make up.
  3. Kemasan botol kaca, umumnya dapat kita temui pada beberapa produk seperti selai
  4. Kemasan kardus atau karton box, contohnya kardus makanan, barang elektronik seperti box handphone, atau container box
  5. Kemasan kayu, seperti yang bisa kita temukan pada peti buah-buahan.

Perbedaan Kemasan Rigid dan Fleksibel

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemasan jenis rigid memiliki sifat yang kaku atau tidak dapat menyesuaikan bentuk produk yang dipacking didalamnya tidak seperti kemasan fleksibel (flexible packaging). Karena hal tersebut pula, kemasan ini cocok dijadikan pelindung produk karena kekokohannya.

Sayangnya, kemasan ini pula memiliki berat yang lebih besar dibanding kemasan fleksibel. Hal ini disebabkan oleh ketebalan dari produk itu sendiri. Karena itu, kemasan rigid lebih sering digunakan untuk kemasan tambahan atau berada pada struktur kemasan sekunder bahkan tersier.

Struktur Kemasan

Struktur kemasan terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan fungsi perlindungan dari kemasan tersebut terhadap produk, jenis tersebut terbagi menjadi kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier :

1. Kemasan Primer

Kemasan ini adalah kemasan yang pertama kali menyentuh produk. Biasanya kemasan ini memiliki beberapa fungsi khusus selain perlindungan, seperti contohnya membantu dalam penggunaan produk.

2. Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder disebut juga sebagai kemasan lapisan kedua. Jenis kemasan ini biasanya berfungsi melindungi kemasan primer karena notabene penggunaan kemasan primer menggunakan flexible packaging yang terkenal tidak begitu memiliki ketahanan terhadap tekanan.

3. Kemasan Tersier

Kemasan tersier dapat dikatakan sebagai kemasan final dari produk. Umumnya kemasan jenis digunakan untuk kegiatan pengiriman barang atau kargo. Fungsi dari kemasan ini adalah memberikan perlindungan yang lebih kuat serta memudahkan dalam proses distribusi.

Penutup

Sekian pembahasan tentang kemasan rigid termasuk contoh produk dari kemasan rigid. Apabila anda sedang membutuhkan mesin untuk membuat kemasan rigid seperti mesin flexo ataupun mesin printing flexo. Atau anda membutuhkan produk pendukung mesin seperti doctor blade atau viscosity control. Anda dapat menghubungi kami melalui kontak di bawah : 

Kontak Kami :

Scroll to Top