Efek Stroboskopik atau stroboscopic effect adalah bentuk refleksi visual dimana kita dapat melihat sesuatu seakan benda itu berhenti atau seperti melambat dan bergerak putus-putus, atau bahkan berhenti. Efek ini biasanya disebabkan oleh pancaran spektrum cahaya dengan frekuensi tertentu.
Untuk penjelasan lebih lengkap, kami akan ulas secara mendalam pada artikel berikut ini
Proses kerja stroboscope
Prinsip dasar di balik efek stroboskopik melibatkan penciptaan kilatan cahaya berdenyut dengan kecepatan yang sangat cepat. Ketika kilatan cahaya mengenai objek yang bergerak tersebut, objek terlihat seperti berhenti atau bergerak secara terputus-putus.
Hal tersebut terjadi karena pada saat cahaya menyentuh objek yang bergerak, objek tersebut berada dalam posisi yang sama atau hanya bergeser sedikit. Namun, dalam interval antara kilatan cahaya, objek bergerak ke posisi berikutnya, tetapi gerakannya tidak terlihat karena cahaya berhenti.
Untuk mendapatkan cahaya yang menghasilkan efek tersebut, diperlukan lampu khusus yang memiliki intensitas yang sesuai dengan spesifikasi. Contoh alat penerangan yang cocok biasanya menggunakan lampu stroboscope ataupun lampu xenon dengan spesifikasi tertentu.
Baca Juga :
Lampu Stroboscope
Sejarah Efek Stroboskopik
Efek ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuan asal Belgia bernama Joseph Antoine Ferdinand Plateau. Ia yang diyakini yang menjelaskan tentang gambaran ilusi suatu gerak benda melalui disk yang berputar.
Orang ini diyakini yang menemukan alat ilusi grafis yang berbentuk seperti animasi pada tahun 1832 yang diberi nama Phénakisticope atau Fenakistoskop.
Penggunaan Cahaya Stroboskopik
Cahaya penghasil efek strobo dianggap memiliki beberapa kegunaan atau bagi para penggunanya, baik itu untuk kebutuhan esensial seperti keperluan industri, maupun kebutuhan seni atau industri hiburan. Berikut beberapa contoh penggunaan stroboscopic effect :
1. Industri otomotif
mesin mobil balap yang berputar pada 9.000 putaran per menit dilakukan pencahayaan untuk mendapatkan untuk membekukan dan menganalisis kondisi mesin meski pada kecepatan tinggi.
2. Kamera Elektronik
Efek stroboskopik juga dapat ditemukan pada peralatan elektronik seperti kamera digital maupun gawai yang anda miliki. Contoh penggunaan efek ini adalah pada proses perekaman video melalui kamera yang bergerak 30 hingga 60 frame perdetik. Proses penangkapan cahaya sebanyak itu digunakan untuk menangkap ribuan bahkan cahaya bahkan lebih.
3. Industri Manufaktur
Pada industri manufaktur, efek ini lebih sering digunakan untuk memeriksa defect produk yang dibuat. Produk yang akan diperiksa akan melalui pencahayaan dengan alat stroboscope lalu diperhatikan oleh operator apakah terdapat defect pada produk yang dibuat.
Dampak Buruk Efek Stroboskopik
Selain beberapa dampak baik atau kegunaan dari stroboscopic efek tersebut, tenyata efek ini juga dapat menimbulkan beberapa dampak buruk yang mengganggu atau mungkin merugikan beberapa orang jika tidak diperhatikan penggunaannya dengan bijak.
Beberapa masalah yang dapat terjadi bisa dialami oleh penderita epilepsi yang cukup peka terhadap terhadap cahaya, hal tersebut dapat menimbulkan kejang-kejang. Hal ini dapat dihasilkan dari menonton film yang menyajikan efek stroboskopis dalam beberapa scene film.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai efek stroboskopik. Semoga dapat memberikan informasi terbaik.
Jika Anda adalah seorang pekerja ataupun pelaku usaha di bidang manufaktur seperti manufkatur printing kemasan serta membutuhkan perlengkapan pendukung seperti stroboscope, anda dapat menghubungi sales kami dan dapatkan penawaran harga serta kualitas terbaik untuk industri Anda.
Kontak Kami :
Email : marketingprimamas@yahoo.com
Telpon :
+6221-2909-3930 (Phone)
+62 813 8004 3130 (Mobile)